9 Nilai dalam film Stip dan Pencil


Gambar Official Trailer Stip & Pencil
gambar diambil dari Youtube.com akun milik MD Picture
 
Malam ini, aku baru saja menonton film yang ada di laptopku. Aku gk tau kapan film itu saya copy dari teman saya. Yang jelas, menghibur dan sangat menyentuh hati. Sebelum memutuskan untuk aku lihat secara penuh, saya skip-skip dulu. :D. Cara seperti ini tak bagus untuk dicontoh, kurang menghargai karya seni kata temenku.

Film yang dibintangi oleh Ernest Prakasa emang tidak lepas dai unsur komedi. Ditambah lagi bintang-bintang Stand up Comedy seperti Ari Kriting, dan Sang Komentator, Panji Pragiwaksono. Pemain film senior Tora Sudiro dan Nenek Yati Surahman pun turut andil dalam garapan ini. Artis-artis yang saya anggap baru seperti Tatjana Saphira, Indah Permatasari, dan  Ardit Erwanda menjadi tokoh sentral dalam film ini dalam mendampingi peran utama, Ernest.

Sinopsis
Film ini menceritkan anak sekolah yang “mbethik” namun menarik dijadikan pelajaran. Berawal dari tugas Pak Adam, Guru Sosial (Sosiologi mungkin ya) yang dibintangi oleh Panji. Dalam proses pencarian ide, bertemulah dengan pangamen jalanan. Seketika itu pula, Aghi memiliki ide untuk mengangkat masalah kemiskinan di ibu kota untuk essay yang akan dia kumpulkan. Usut punya usut, pengamen jalanan yang bernama Ucok ternyata tidak dapat membaca. Akhirnya, essay yang mereka buat berjudul “pentingnya pendidikan untuk anak jalanan” seperti ucok ini.
Disanalah ada niatan untuk membuat sekolah darurat, dari yang awalnya hanya untuk essay, Tony (Ernest) mengajak teman-temannya untuk merealisasikan ide tersebut. Belum ada apa-apa, mereka dikejar-kejar karena dianggap bermasalah oleh masyarakat di perkampungan tersebut. Setelah urusan dengan warga selesai, sekolah terbangun.
Masalah baru yang dihapai adalah tidak adanya murid. Masalah-masalah baru terus berdatangan, dari yang lebih suka mengamen, menjual asongan, hingga tidak diijinkan orang tua. Panjang ceritanya, hingga akhirnya tinggal memiliki satu murid.
Setelah sekolah darurat digusur oleh  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), anak-anak rindu belajar lagi, sehingga mereka mendatangi SMA Bina Mulia, sekolah Tony. Denangan sedikit anarkis, anak-anak jalanan meminta Tony dkk untuk mengajar lagi. Dalam waktu yang bersamaan ada penggusuran yang berujung ricuh antara Pol PP dan warga. Tony pun menjadi penyambung lidah warga dan Pol PP
Akhirnya warga jadi untuk drielokasi ke rumah susun, dan memiliki kesadaran akan pentingnya sekolah bagi anak-anak mereka. Usaha Tony pun kini dibantu leh teman sekelasnya yang seringkali mengolok-olok Tony dan teman-temannya. 
Meski komedi dalam film ini begiru kental, nilai-nilai yang terkandung didalamnya sangat dalam. Saya pun terharu dengan film itu. Berikut adalah 9 nilai yang saya ambil dari film itu.
Lanjutkan Membaca 9 Nilai dalam Film Stip dan Pencil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

@templatesyard